Lampu indikator check engine adalah lampu yang menandakan bahwa ada sebuah kendala yang dialami oleh mesin mobil. Lampu tersebut berbentuk seperti mesin mobil, dan muncul kata “check” atau “check engine”. Tentunya semua pengemudi mobil tidak mengharapkan lampu ini menyala.
Cara kerjanya cukup sederhana. Ketika terdapat masalah pada komponen mobil, seperti mesin, transmisi atau komponen terkait, komputer atau Electronic Control Module (ECM) dalam mobil akan memancarkan sinyal pengingat dan membuat lampu indikator check engine menyala.
Berikut penyebab dan solusi indikator check engine menyala;
- Penutup bensin tidak rapat
Penutup bahan bakar yang terbuka atau kurang rapat oleh sensor pada ECU dianggap dapat membahayakan. Penguapan bahan bakar dapat mengakibatkan kebakaran dan berakibat fatal. Apabila indikator check engine menyala, tetapi Anda tidak merasakan ada yang salah pada mobil, bisa jadi penutup tangki bahan bakar inilah penyebabnya. Segera berhenti menyetir, eratkan penutup tangki bahan bakar, dan cek apakah ada kebocoran yang terjadi. - Filter udara
Indikator check engine akan menyala jika filter udara kotor atau perlu diganti. Filter udara ini erat kaitannya dengan mass airflow sensor yang berfungsi menentukan jumlah bahan bakar yang harus digunakan berdasarkan udara yang masuk ke mesin mobil. - Sensor oksigen
Komponen ini berfungsi untuk memonitor oksigen di knalpot dan menentukan banyaknya bahan bakar yang terbakar. Jika sensor oksigen tidak bekerja dengan semestinya maka bisa mengganggu kinerja mesin dan merusak catalytic converter. Umumnya, masalah disebabkan oleh tertutupnya sensor oksigen oleh oli dari waktu ke waktu sehingga mengurangi kemampuan sensor untuk mengolah oksigen dan bahan bakar. - Catalytic converter
Catalytic converter mampu mengubah karbon monoksida dan zat-zat berbahaya lainnya menjadi senyawa yang aman bagi lingkungan. Salah satu tanda jika catalytic converter mengalami kerusakan adalah bahan bakar yang lebih cepat habis atau mobil tidak memiliki tenaga untuk melaju bahkan pedal gas diinjak dalam-dalam, selain jumlah gas buang yang tidak stabil. - Busi dan kabel
Busi yang terganggu kinerjanya dapat membuat konsumsi bahan bakar pada mobil menjadi lebih boros akibat pembakaran yang kurang optimal pada ruang mesin. Selain itu, kabel busi yang sudah mulai getas atau tidak terpasang dengan sempurna pun akan mengurangi pembakaran dan kinerja busi. Karena itu, agar pembakaran lebih sempurna dan tiba-tiba indikator check engine menyala, Anda disarankan untuk mengecek busi dan kabelnya. Jika sudah kotor, bisa dibersihkan, namun lebih optimal diganti sekalian yang baru. - Cek aki
Usaha terakhir bila lampu check engine menyala adalah dengan mengecek pada bagian aki. Anda dapat mencabut kabel konektor negatif pada aki lalu tunggu selama tiga detik. Jika sudah pasang kembali kabel konektor negatif pada kubunya. Jika sudah dilakukan tapi lampu indikator check engine masih menyala, kemungkinan ada kerusakan pada sensor mobil Anda. Cara ini hanya untuk mengetahui sensor apa saja yang mengalami masalah atau kerusakan. Jika ditemukan, segera bawa mobil Anda ke bengkel resmi untuk perbaikan atau mengganti sensor yang rusak tersebut.
Jadi, lain kali jika indikator check engine pada panel instrumen menyala jangan panik dulu. Periksa saja dulu bagian-bagian yang tersebut di atas. Tapi selalu ingat pepatah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Lebih baik rajin servis berkala daripada lampu indikator check engine keburu menyala.